Hamil, melahirkan dan menyusui merupakan tahapan yang diidam-idamkan oleh hampir semua wanita di dunia ini. Begitupun dengan saya. Ahamdulillah saya diberikan kepercayaan oleh Allah untuk dapat hamil 1 bulan setelah menikah. Dan nggak tanggung-tanggung, langsung hamil kembar. Rasanya tuh seperti dapat durian runtuh plus bonus pohon-pohonnya. Saya dan suami sangat bersyukur atas anugerah ini.

Saat hamil saya berusaha mulai memberdayakan diri dengan ilmu tentang kehamilan, yoga hamil serta persiapan-persiapan belanja keperluan bayi. Ternyata ada hal yang lebih penting yang terlewatkan oleh saya, yaitu edukasi diri dan keluarga tentang ASI sekaligus pengetahuan mengenai kesiapan menghadapi proses menyusui. Saya pikir menyusui itu tinggal menyodorkan payudara saya ke bayi, otomatis ASI lancar keluar dengan sendirinya. Oo... belum tentu, Ferguso!

Ternyata perjuangan saya untuk menyusui bisa dibilang tidak berjalan mulus dan butuh waktu yang panjang. Saat lahir dengan proses Sectio Caesaria (SC), saya pun harus terpisah dengan kedua bayi kembar saya. Sehingga saya tidak dapat melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Ini amat sangat saya sesalkan. Bayi pertama, Kayana Aysha Hidayat lahir dengan kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) yang beratnya hanya 1.850 gr. Sedangkan bayi kedua, Kanaya Ayra Hidayat lahir dengan berat 2.800 gr. Kondisi Kakak butuh observasi lebih lanjut yang mengakibatkan saya baru bisa menemuinya di hari ketiga setelah kelahiran. Adik bisa dibawa sekamar dengan saya 10 jam kemudian.

Pertama kali proses menyusui dengan Adik agak dramatis. Adik merasa kesulitan menyusui dan beberapa kali berakhir dengan tangis. Sebagai ibu, saya merasa down dan panik. Saya berobsesi memberikan ASI selama 2 tahun. Tapi masih tahapan awal, saya sudah merasa gagal seperti ini. Sedikit demi sedikit saya diajarkan posisi menyusui dan pelekatan yang benar oleh perawat. Ahamdulillah akhirnya Adik bisa menyusui dengan lancar dan mendapatkan colostrum di hari ke 3. Bagaimana dengan Kakak?

Kondisi Kakak butuh ekstra observasi karena kondisi kadar gula darahnya yang terus menurun. Dan saya pun harus merelakan Kakak meminum susu formula (sufor) karena kondisi saya belum bisa mendapatkan ASI perah yang cukup walaupun sudah dipompa. Selain itu saya pun belum bisa menyusui langsung karena kondisi saya pasca SC yang belum dapat bangun dari tempat tidur. Kebutuhan Kakak yang mendesak itulah membuat saya menandatangani persetujuan pemberian sufor. Makin down saya saat itu. Hiks...

Pada hari keempat, saya dan Adik diperbolehkan pulang ke rumah. Tapi sayang Kakak belum bisa ikut bersama kami karena kondisinya yang belum memungkinkan. Hancur rasanya hati saya rasanya dipisahkan dengan anak. Sebelum pamit pulang, saya dibekali ilmu cara menyusui anak kembar di waktu bersamaan. Ternyata sangat sulit lho dengan kondisi bayi di kanan dan kiri serta bekas jahitan yang aduhai rasanya. Ahamdulillah Adik yang sudah lancar menyusui tidak ada hambatan, sedangkan Kakak masih perlu banyak latihan karena sudah terbiasa dengan dot.

Di hari keenam, Ahamdulillah Kakak sudah diperbolehkan pulang. Sufor sisa pemberian dari rumah sakit saya bawa pulang. Tapi saya sudah membulatkan tekad untuk memberikan ASI saja selanjutnya. Keluarga saya pun mendukung penuh keinginan saya ini, terutama suami dan ibu saya. Tapi ASI yang saya dapatkan masih termasuk sedikit untuk kebutuhan dua bayi. Jadi saya butuh ekstra usaha untuk mendapatkan ASI lancar dan banyak.

Usaha pertama yang saya lakukan adalah memompa tiap 3 jam. Karena banyak atau tidaknya ASI tergantung dari supply & demand. Dengan kondisi bayi yang masih banyak tidur, mengharuskan saya untuk memompa secara rutin. Dalam 1 hari saya bisa memompa 5-7x diluar menyusui secara langsung. Bahkan tak jarang saya menyusui langsung sambil memompa di payudara sebelahnya. Saat itu saya belum terbiasa untuk menyusui dua bayi secara langsung. Jadi mereka menyusui secara bergantian atau salah satunya dengan ASIP (ASI Perah) di dot.

Selain itu, ibu saya juga setiap hari menyiapkan makanan yang dipercaya dapat membuat ASI lancar. Mulai dari sayur daun katuk, sayur bayam, jagung rebus, telur rebus, kacang-kacangan, sampai jamu-jamuan. Selama hampir 3 bulan menu itu pasti ada dalam setiap sesi makan saya. Sampai bosan dan mual rasanya. Tapi saya merasa produksi ASI saya belum juga terlalu banyak. Tiap hari masih memompa dengan sistem kejar tayang untuk kebutuhan ASIP bagi bayi kembar saya.

Kondisi saya sebagai ibu baru yang masih minim pengalaman, berubahnya pola tidur dan kondisi fisik serta mental yang sangat melelahkan membuat saya mengalami baby blues. Awalnya saya tidak menyadarinya. Tiap kali bayi kembar saya menangis, pasti saya ikut menangis. Saya merasa gagal memberikan ASI yang cukup atau memberikan kenyamanan kepada mereka. Suami saya terus memberikan dukungan dan semangat bahwa saya tidak gagal, hanya butuh belajar dan bersabar untuk terbiasa. Suami dan ibu saya adalah support system saya dalam melewati hari-hari yang sangat melelahkan dan banyak menguras air mata. Ahamdulillah akhirnya saya bisa melewati masa-masa kelam itu.

Perjuangan saya untuk menghasilkan ASI yang berlimpah bagi bayi kembar saya belum berhenti sampai situ saja. Saya coba tanya sana-sini dari keluarga dan teman yang sukses menyusui. Ada yang menyarankan mengenai penggunaan ASI booster. Browsing sana-sini saya menemukan Herba Asimor.

Herba Asimor

Herba Asimor merupakan obat herbal yang terbuat dari ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan ekstrak daun torbangun (Colecus amboinicus lour), yang secara turun temurun dipercaya dapat membantu melancarkan produksi ASI. Selain itu, Herba Asimor juga mengandung tambahan bioactive protein fraction dari ikan gabus (Chana striata).

Adapun fungsi dari ketiga bahan utama tersebut adalah sebagai berikut :

1.       Daun katuk berfungsi memberikan peningkatan ekspresi gen prolactin dan oksitosin, yaitu hormon yang berfungsi meningkatkan produksi ASI.

2.       Daun torbangun yang dikenal sebagai simultan ASI (galactagogue) berfungsi untuk meningkatkan sel epitel dan metabolisme kelenjar susu untuk menjaga kualitas ASI saat produksinya meningkat.

3.       Ikan gabus dapat mempercepat pemulihan fisik, memberikan kekuatan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh bagi ibu pasca melahirkan serta mempercepat proses penyembuhan terutama bagi ibu yang menjalani operasi caesar.

Herba Asimor adalah rangkaian produk OMAI (Obat Modern Asli Indonesia) yang diproduksi oleh PT. Dexa Medica. Indonesia sebagai megabiodiversitas alami yang terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Maka sudah seharusnya kita menggunakan kekayaan alam negeri sebagai bahan baku memproduksi produk-produk yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) adalah pusat riset Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) telah banyak meneliti berbagai biodiversitas Indonesia. Salah satunya yang bermanfaat meningkatkan produksi ASI yaitu daun katuk, daun torbangun serta ikan gabus. Hal ini juga telah diujikan kepada 40 orang Mama ASI (Mamsi) atau disebut consumer experience trial, untuk mencoba membuktikan manfaat dari Herba Asimor.

Berdasarkan hasil uji coba penggunaan Herba Asimor ini ada empat manfaat bagi Mamsi, yaitu :

1.    Sebanyak 39 dari 40 Mamsi menyatakan puas atau sangat puas terhadap Herba Asimor.

2.    Sebanyak 2 dari 3 Mama ASI merasakan peningkatan volume ASI dalam kurun 2-3 hari  saja.

3.    Setelah penggunaan 2 minggu, 50% dari Mamsi mendapat volume ASI sebanyak 75-120 ml setiap kali memompa ASI.

4.    Adanya perubahan durasi memompa ASI menjadi lebih singkat, dari 30 menit menjadi 20 menit setiap kali memompa ASI.

Selain manfaatnya dirasakan oleh Mamsi, ternyata terlihat manfaatnya juga bagi bayi, yaitu :

1.    Kualitas tidur bayi menjadi lebih baik secara signifikan.

2.    Frekuensi buang air kecil bayi lebih sering.

3.    Berat badan bayi tumbuh dengan baik sesuai dengan kurva pertumbuhan normal, baik bagi bayi laki-laki maupun perempuan. 

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan tersebut, saya mencoba Herba Asimor sebagai salah satu ikhtiar saya memenuhi hak anak mendapatkan ASI selama 2 tahun. Ahamdulillah Herba Asimor ini pun memberikan efek yang positif bagi saya. Saya merasakan khasiatnya seperti pengalaman Mamsi sebelumnya. Saya sekarang tidak lagi memompa ASI, tapi menyusui secara langsung saja sejak usia bayi kembar saya 5 bulan. Kadang secara bergantian, tapi seringnya menyusui bersamaan di payudara kanan dan kiri. Yang saya rasakan adalah ASI lancar, aliran ASI menjadi lebih deras, terasa lebih cepat penuh, sehingga kebutuhan ASI untuk bayi kembar saya tercukupi. Dan dilihat dari kurva pertumbuhan berat badan, kedua bayi saya normal. Berat badan Adik cenderung tetap stabil di kurva hijau. Sedangkan Kakak yang saat lahirnya berat badan di kurva merah, saat ini sudah di kurva hijau dan dapat mengejar ketertinggalannya.

Memang saat ini baru setengah jalan, usia bayi kembar saya 1 tahun dengan kondisi full ASI. Tapi saya sangat optimis dengan tekad dan niat saya untuk dapat memberikan ASI sampai usia mereka 2 tahun nanti. Insya Allah siapa yang berusaha pasti akan ada jalannya kan? Saya sangat yakini itu.

Melihat dari pengalaman menyusui saya selama kurang lebih satu tahun ini, beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk Mamsi dan calon Mamsi. Saya harapkan kekurangan yang pernah saya alami tidak terjadi pada Mamsi dan calon Mamsi dalam menjalani proses menyusui.

Pertama, pentingnya mengedukasi diri dan keluarga inti mengenai ASI. Hal ini bisa didapatkan dengan ikut seminar, follow Instagram konselor ASI atau dokter anak pro ASI, melihat Youtube channel atau diskusi dengan Mamsi yang telah sukses menyusui.

Kedua, sejak hamil Mamsi bisa berkonsultasi dengan dokter atau konselor ASI. Jangan lupa untuk mengajak suami/orang tua/mertua/orang serumah lainnya yang akan menjadi support system Mamsi nanti.

Ketiga, pilih rumah sakit pro ASI, yaitu rumah sakit yang selalu mengkampanyekan manfaat ASI, adanya fasilitas Rooming-in (Mamsi dan bayi nanti ditempatkan dalam satu kamar), memahami pentingnya IMD, serta memberikan pelatihan pemberian ASI secara langsung.

Keempat, produksi ASI tergantung pada supply & demand. Jadi bila ingin produksi ASI lancar, maka harus sering menyusui secara langsung.

Kelima, mengkonsumsi asupan bernutrisi tinggi dan dapat dibantu dengan ASI booster, seperti Herba Asimor.

Keenam, istirahat dan tidur yang cukup. Memang agak sulit karena bayi newborn cenderung banyak tidur di siang hari dan terjaga di malam hari. Ini membutuhkan kerjasama dengan keluarga untuk berbagi tugas dalam mengurus bayi. Mamsi pun dapat mencuri waktu ikut tidur saat bayi sedang terlelap.

Ketujuh, jangan lupa untuk bahagia dan menghindari stres.   

 


Menyusui Bayi Kembar

                Ingatlah, menyusui adalah bukti cinta Mamsi terhadap masa depan anak. Banyak sekali manfaat nutrisi maupun non nutrisi yang anak ASI akan dapatkan. Manfaat nutrisi yaitu berupa Stem Cells dan HAMLET (Human Alpha Lactalbumin Made Lethal to Tumor Cells) atau yang kita kenal sebagai Anti Kanker. Sedangkan manfaat non nutrisinya adalah Bonding Mamsi dengan anak akan lebih kuat, terpenuhinya kebutuhan dasar psiko-sosial anak serta melatih oromotor yang sangat menunjang saat anak mulai MPASI.

                Atau ada Mamsi yang merasa capek menyusui? Pejuang kasih, jadikan menyusui sebagai bagian dari perjalanan spiritual dan niatkan untuk ibadah. Melihat dari banyaknya manfaat menyusui, sayang banget kan kalau anak kita tidak bisa mendapatkan berbagai manfaat tersebut.

Ayo Mamsi dan calon Mamsi, kita niatkan dan targetkan menyusui sampai 2 tahun. Karena tiap tetes ASI yang kita keluarkan, ada doa, harapan dan cinta yang tulus untuk anak kita. Pejuang kasih, semoga Allah selalu berikan kita kesehatan dan kekuatan hati untuk tetap mengASIhi.          

 

 

SHARE 23 comments

Add your comment

  1. Aku pernah dapat ini dong kalau ga salah dari teman bumil deh

    BalasHapus
  2. Menyusui memang perjuangan tersendiri ya bun. Saya juga merasakan. Bisa nih nanti dicoba produknya, tiga kandungan nya oke sekali. Bikin tertarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bun... Kandungannya manfaat bgt untuk meningkatkan produksi asi. Boleh dicoba bun 🤗🤗

      Hapus
  3. Luar biasa perjuangannya ya mam...Beruntung ketemu asi booster yang oke, bisa bantu untuk dukung menyusui si kembar.

    BalasHapus
  4. Sama mom.. perjuangan mengASIhi sungguh luar biasa.. aq aja anak satu udah cemas dan stress liat asi nggak kluar2.. mommy luar biasa langsung dpt dua.. dan selaly semangat dukung si kembar untuk dapetin haknya

    BalasHapus
  5. Yakin pasti bisa bun, saya juga menyusui hingga anak saya 2 tahun. wah ada rekomendasi lagi nih ASI booster, kebetulan waktu baru melahirkan saya juga kesulitan menyusi. siapa tahu diberi rejeki lagi anak kedua, saya bisa cobain ASIMOR ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bun, harus yakin. Insya Allah bisa Mengikuti jejak bunda yg sukses menyusui sampai 2 thn. Semangaaaat 🥰🥰

      Hapus
  6. wah keren banget perjuangannya.. sesama Busui faham betul ini gimana rasanya.. tetep semangat ya Moms

    BalasHapus
  7. Pas banget nih infonya buat kk iparku, dia dari anaknya usia 2bln asi ga keluar2 kasian anaknya jadi harus sufor. Makasih Mom bermanfaat banget

    BalasHapus
  8. Boleh bun direkomendasikan ke kk ipar. Mudah2an asi bisa lancar. Semangat 🥰🥰

    BalasHapus
  9. Hy mom, sulitnya menjadi mamsi untuk bayi kembar jadi terobati ya. Sehat terus kakak adik dan mama 🥰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah plong rasanya mom udah ketemu solusinya. Makasih mom 🥰🥰

      Hapus
  10. Kok jadi makin yakin mau ngerekomendasiin ini ke sepupuku. Banyak review positifnya. Btw, thank you for sharing ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul bgt mom, banyak yg cocok pakai Asimor. Cuss coba rekomen ke sepupunya ya 😁👍

      Hapus
  11. Yakin pasti bisa ya bun .. aku pingin baget ank k2 nnti bisa kembar dan akn brusha asi jg smpe 2th. Mudh2n diijabah allah 😇

    BalasHapus

monggo...

© Reni Susanti · DESIGNED BY SAHABAT HOSTING