Setiap Luka Punya Cerita

in , by Reni Susanti, 11.44.00

Pengalamanku melahirkan si kembar secara caesar 3 tahun yang lalu ternyata sangat membekas di hati. Pasalnya saat pulang ke rumah aku harus langsung berjibaku dengan rutinitas sebagai ibu baru. Mulai dari menyusui, memompa ASI, mencuci baju si kembar, dan semua aktifitas lainnya. Alhamdulillah selama bulan-bulan awal kelahiran aku dibantu oleh suami dan ibuku yang selalu stand by selama 24 jam bergantian. Tapi ternyata tidak mudah juga aku hadapi.

Salah satunya adalah bekas luka dan jahitan caesar yang begitu mengganggu ruang gerakku. Bahkan seminggu pasca caesar itu lukaku belum juga kering dan akhirnya perban besar yang menutupnya belum boleh dibuka. Ternyata hal ini dikarenakan aku terlalu banyak bergerak dan melakukan gerakan spontan. Maklum saja saat dengar si kembar nangis tak jarang aku langsung lari menghampiri mereka. Hihihi... jangan ditiru ya.

Luka bekas caesar memang sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan diriku, terutama saat di depan suami. Alhamdulillah suami tidak terlalu mempermasalahkannya. Tapi sayangnya luka di hati yang lebih terasa saat pasca caesar adalah stigma orang-orang mengenai ibu yang melahirkan secara caesar. Tak jarang yang beranggapan ibu yang melahirkan secara caesar bukanlah ibu yang sempurna karena tidak merasakan sakitnya saat proses persalinan. Padahal pemulihan luka pasca caesar itu lebih lama dibandingkan yang melahirkan normal. Komentar-komentar yang mendiskreditkan ibu yang melahirkan caesar inilah yang biasanya berujung pada mom-shaming dan bisa terjadi baby-blues.

Psikolog Grace Eugenia Sameve, M.A, M.Psi menjelaskan, “Mom-shaming kerap terjadi karena adanya perbedaan pandangan terhadap cara asuh yang dianggap benar. Meskipun kerap terjadi secara online - di forum diskusi parenting contohnya - sebenarnya mom-shaming lebih rentan terjadi di lingkungan keluarga dan kerabat sendiri, interaksi umumnya lebih intens dan tak terhindari. Mom-shaming tidak selalu hadir dalam bentuk komentar yang tidak menyenangkan, namun seringkali juga dari pertanyaan yang tidak sengaja telah menghakimi pilihan seorang ibu seperti mengapa tidak bisa bersalin secara alami? Padahal, seorang ibu baru justru sedang sangat membutuhkan dukungan dari support system mereka dalam menjalani fase baru kehidupannya.”

Conchita Caroline Rajasa seorang Mom Influencer berbagi pengalaman, “Sayangnya, masih banyak stigma negatif mengenai proses persalinan caesar yang tidak jarang menjadi mom- shaming untuk para ibu. Padahal memiliki luka caesar bukanlah sesuatu yang memalukan atau membuat ibu tidak lagi cantik, melainkan sebuah suvenir bukti cinta ibu yang luar biasa untuk bertemu dengan buah hatinya. Meskipun aku tidak menyesali luka pasca operasi caesar-ku, bekas luka tetaplah membutuhkan perawatan. Untuk perawatan luka pasca operasi caesar, aku menggunakan Hansaplast Plester Bekas Luka yang telah terbukti dapat membantu menyamarkan dan menghaluskan bekas luka.”

Hansaplast, sebagai brand pertolongan pertama terkemuka yang telah mendampingi keluarga Indonesia dalam merawat luka selama hampir dari 100 tahun, kembali memperkuat komitmennya pada perlindungan keluarga Indonesia dengan menghadirkan Hansaplast Plester Bekas Luka.  Hansaplast Plester Bekas Luka adalah plester transparan berperekat yang terbuat dari polyurethane, serta telah yang terbukti secara klinis membantu menyamarkan, mencerahkan dan menghaluskan tampilan bekas luka dalam 8 minggu pemakaian dimana hasil pertama dapat terlihat setelah 3-4 minggu pemakaian. 

Brand Manager Hansaplast Alanna Alia Hannantyas mengatakan, “Kami mengerti bahwa bekas luka baik di area tubuh yang terbuka maupun tertutup seringkali membuat seseorang tidak nyaman sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Menjawab akan kebutuhan tersebut, kami menghadirkan inovasi terbaru Hansaplast Plester Bekas Luka. Hansaplast Plester Bekas Luka dirancang untuk membangun penghalang semi-oklusif yang meningkatkan hidrasi jaringan parut. Plester ini dapat meningkatkan suhu di jaringan parut, membantu mengaktifkan proses regenerasi kulit, dan mendukung pembentukan ulang bekas luka. Bekas luka menjadi lebih rata, lebih cerah dan lebih halus.

Setiap luka perlu dirawat dan membutuhkan kelembaban untuk mempercepat proses penyembuhannya. Dokter Spesialis Kulit, dr. Nadia Wirantari, SpKK menjelaskan, ”Penyembuhan luka merupakan proses yang alami, ada fase dan waktu yang dibutuhkan tubuh dari fase penghentian perdarahan, peradangan, kemudian tumbuh jaringan baru (jaringan granulasi), jaringan epitel baru, kemudian luka menjadi matur, dan terjadi proses re-modeling bekas luka (bisa sampai 1-2 tahun). Dalam perawatan luka sendiri harus dijaga bersih dan lembap. Dibantu dengan nutrisi yang baik agar pemulihan cepat dan dapat menggunakan Plester bekas luka untuk memperbaiki tampilan bekasnya. Plester bekas luka yang digunakan harus sesuai peruntukannya dengan keadaan luka, menempel dengan baik, nyaman dipakai, dan tidak menyebabkan iritasi/alergi.” 

Bersamaan dengan peluncuran Hansaplast Plester Bekas Luka, Hansaplast mengadakan kampanye #SetiapLukaPunyaCerita untuk mengajak para wanita khususnya para ibu untuk membangun kasih sayang antara ibu dan support system-nya dengan menghilangkan stigma mengenai operasi caesar, yang seringkali berujung kepada mom-shaming. Melahirkan secara caesar tidak mengurangi esensi sebagai ibu. Saat kita memiliki luka caesar, hal itu merupakan bagian dari pengalaman yang sangat berharga bagi seorang ibu. Seorang ibu yang melahirkan secara caesar pastilah karena punya pertimbangan atas kesehatan ibu dan bayinya. Jadi sangat tidak bijak bila kita menghakimi keputusan ibu tersebut. 

Semoga kampanye #SetiapLukaPunyaCerita dari Hansaplast ini dapat mengedukasi masyarakat mengenai dampak dari mom-shaming dan turut memudarkan stigma mengenai ibu yang melahirkan secara caesar bukanlah ibu yang seutuhnya. Yuk, kita saling support dan stop menghakimi ya moms...



SHARE 11 comments

Add your comment

  1. hansaplast nih andalan keluarga kalau ada luka, apalagi anak-anakku yang eman ggak luka juga hobi nempelin di kaki sama tangannya, hehe

    BalasHapus
  2. Hansaplast dari dulu emang plester andalan ya mbak
    Selalu ada di kotak P3K rumah

    BalasHapus
  3. Kadang kita tuh logikanya luka harus cepat kering, ya. Padahal menjaga kelembapan area luka secara tepat justru akan membantu penyembuhannya makin baik dan cepat.

    BalasHapus
  4. salah satu barang yang selalu restock di kotak p3k nih mbak, andalan banget sih handsaplast ini

    BalasHapus
  5. Ini kece banget hansaplast inovasinya, ada plester bekas luka yang ukuran besar. Bikin bekas luka cepet sembuh, rata, dan halus. Noted banget

    BalasHapus
  6. Hansaplast emang terdepan nih dalam membantu penyembuhan luka keluarga.

    BalasHapus
  7. Produk baru ya kk? Boleh juga nih kalau bisa untuk keloid

    BalasHapus
  8. Jadi inget masa kecil, kalau luka ya pake Hansaplast ini. Merk yg melegenda ya mbak ^^

    BalasHapus
  9. Plester baru dari Hansaplast untuk luka besar semisal bekas operasi caesar ya? Iya sih, bekas luka operasi begitu sering membuat perasaan perempuan jadi terganggu. Kalau pakai Hansaplast dan bekasnya jadi nggak terlalu kelihatan menganggu, waaaahh bakalan jadi andalan nih.

    BalasHapus
  10. Di rumah selalu stok Hansalplast berbagai bentuk dan berbagai fungsi, karena punya anak laki-laki dua, bolak balik luka hampir setiap hari

    BalasHapus
  11. Aku pun di rumah jg nytok hansaplast. Maklum kadang2 jari keiris pas masak, wkwkwk. Apalagi ibukku jg orangnya ceroboh bngett

    BalasHapus

monggo...

© Reni Susanti · DESIGNED BY SAHABAT HOSTING